tegursapanews.com - Kolibri: Suatu ketika, ada seorang pria yang merasa hidupnya tak berarti. Dia datang kepada seorang tua bijak, mengeluh tentang kegagalan dan kekurangannya. Pria itu berkata, "Aku tidak punya apa-apa untuk ditawarkan. Aku hanya seorang biasa. Semua orang di sekitarku lebih baik dariku."
Orang tua itu tersenyum dan menjawab, "Pernahkah kau memperhatikan burung kolibri?"
Pria itu mengerutkan kening, "Burung kecil yang terbang ke sana ke mari di taman? Apa istimewanya burung itu?"
Orang tua itu melanjutkan, "Kolibri sangat kecil, mungkin tidak seindah burung merak, tidak sekuat elang, bahkan tidak bisa bernyanyi seperti burung bulbul. Tapi tahukah kau apa yang dilakukannya setiap hari?"
Pria itu menggeleng. "Apa?"
"Burung kolibri tidak mencoba menjadi burung lain. Ia hanya terbang ke bunga-bunga, menghisap madu, dan tanpa sadar membantu bunga-bunga itu tumbuh dan berkembang. Setiap kali ia mengunjungi bunga, ia memberi kehidupan dan semua itu hanya dengan menjadi dirinya sendiri."
Orang tua itu menatap pria itu dengan lembut dan berkata, "Kau seperti burung kolibri. Kau tidak perlu menjadi merak, elang, atau burung bulbul. Kau hanya perlu mengingat bahwa apa yang kau lakukan, sekecil apa pun, memiliki arti. Mulailah berbicara kepada dirimu sendiri seperti kau berbicara kepada teman yang kau sayangi dengan kebaikan, dengan pengakuan atas apa yang sudah kau lakukan, bukan hanya pada apa yang belum tercapai."
Pria itu terdiam, lalu bertanya, "Jadi, apa yang harus kulakukan?"
Orang tua itu tersenyum, "Setiap pagi, seperti burung kolibri, terbanglah ke bunga-bunga dalam dirimu. Katakan kepada dirimu apa yang kau lakukan dengan baik, sekecil apa pun itu. Maka, kau akan mulai melihat bahwa dirimu, seperti kolibri, sudah cukup lebih dari cukup."
Pesan Cerita
Cerita ini menekankan pentingnya berbicara kepada diri sendiri dengan afirmasi positif dan mengenali nilai yang kita miliki, tak peduli sekecil apa pun. Dengan berlatih afirmasi seperti ini, kita dapat membangun rasa harga diri (self-esteem) secara perlahan tetapi kokoh, seperti burung kolibri yang memberi kehidupan tanpa pernah meragukan nilainya.
Oleh: Yusdi Lastutiyanto