Notification

×

Iklan

Iklan

Drama Batin Sehari-Hari Memahami Dinamika Diri Dan Cara Menyikapinya

| Januari 31, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-31T14:13:50Z


Oleh: Yusdi Lastutiyanto*


tegursapanews.com - Drama Batin: Pernahkah kamu merasa seperti ada banyak suara dalam kepalamu, masing-masing menarik perhatian ke arah yang berbeda? Kadang, ada bagian dari dirimu yang tiba-tiba merasa sedih atau takut tanpa alasan yang jelas. Ada juga sisi lain yang langsung bereaksi dengan marah, gelisah, atau ingin melarikan diri dari perasaan itu. Sementara itu, ada suara yang lebih tenang, seolah mencoba mengingatkanmu untuk tetap terkendali dan memilih tindakan yang lebih bijak.


Di dalam diri setiap orang menurut pendekatan Internal Family System ada empat peran utama yang terus berinteraksi setiap hari:


1.Bagian yang Terluka→ Menyimpan pengalaman emosional yang menyakitkan di masa lalu.


2.Bagian yang Reaktif→ Bertugas menutupi luka itu dengan cara apa pun yang bisa memberi rasa nyaman sesaat.


3.Bagian yang Mengontrol→ Berusaha menjaga segala sesuatunya tetap dalam kendali agar tidak ada luka lama yang terbuka.


4.Bagian yang Bijak dan Tenang→ Mampu melihat segala sesuatu dengan lebih luas dan memberikan pilihan respon yang lebih baik.


Keempat bagian ini atau mungkin lebih selalu berinteraksi, membentuk bagaimana kita berpikir, merasa, dan bertindak setiap hari.


Bagaimana Drama Ini Terjadi dalam Kehidupan Sehari-hari?


Bayangkan kamu sedang bekerja, lalu atasan memberikan kritik tajam terhadap hasil kerjamu.


Bagian yang Terluka langsung merasa tersinggung dan tidak berharga, mengingat pengalaman lama di mana kamu pernah merasa gagal atau tidak cukup baik.


Bagian yang Reaktif segera bereaksi: “Ah, sudahlah! Mending buka media sosial, makan sesuatu yang manis, atau mengalihkan perhatian ke hal lain biar nggak kepikiran.”


Bagian yang Mengontrol muncul dengan perintah tegas: “Kamu harus kerja lebih keras! Jangan sampai hal ini terjadi lagi! Harus sempurna lain kali!”


Bagian yang Bijak dan Tenang jika diberi kesempatan, mungkin akan berkata: “Ini hanyalah satu momen dalam hidupmu. Kamu bisa menerima kritik ini dengan terbuka dan memperbaikinya tanpa merasa hancur atau harus lari dari kenyataan.”


Masalahnya, kebanyakan dari kita tidak terbiasa mendengarkan bagian yang bijak. Kita sering kali langsung dikendalikan oleh bagian yang reaktif atau bagian yang ingin mengontrol segalanya.


Cara Mengelola Konflik Batin Ini


1.Sadari dan Amati


Saat kamu merasa emosi naik, berhenti sejenak.

Tanyakan pada diri sendiri: “Bagian mana yang sedang berbicara sekarang? Apakah ini luka lama, reaksi spontan, atau rasa takut kehilangan kendali?”


2.Berbicara dengan Diri Sendiri Secara Sadar


Jika kamu merasa ingin melampiaskan emosi dengan cara impulsif, coba tanyakan: “Apakah ada cara lain untuk menenangkan diri yang lebih baik?”


Jika kamu merasa panik dan ingin mengontrol segalanya, coba katakan: “Aku menghargai usaha menjaga semuanya tetap aman, tapi mungkin aku bisa bersikap lebih fleksibel.”


Jika kamu merasa luka lama muncul, coba akui: “Aku mendengar rasa sakit ini. Aku tidak akan mengabaikannya, tapi aku juga tidak harus terseret olehnya.”


3.Hadapi Perasaan dengan Kesadaran Penuh


Alih-alih menekan perasaan atau mencari pelampiasan, izinkan dirimu merasakannya tanpa larut dalam reaksi impulsif.


Bayangkan kamu sedang menemani seorang anak kecil yang ketakutan. Apa yang akan kamu katakan padanya? Bagaimana kamu bisa menenangkan perasaannya?


4.Lepaskan Beban Lama dengan Cara yang Sehat


Jika ada luka lama yang terus muncul, cari cara untuk melepaskannya. Menulis jurnal, berbicara dengan seseorang yang dipercaya, atau bermeditasi bisa menjadi langkah awal.


Setiap luka yang diakui dengan kasih sayang akan perlahan kehilangan kendali atas dirimu.


5.Latihan Konsistensi


Kesadaran ini tidak datang dalam semalam. Tapi semakin sering kamu mengenali dinamika dalam dirimu, semakin mudah bagi bagian yang bijak untuk memimpin.


Setiap kali kamu merasa ingin bereaksi dengan marah, cemas, atau melarikan diri, tanyakan: “Apakah ini benar-benar jalan terbaik?”


Penutup


Di dalam diri kita, tidak ada bagian yang jahat atau buruk. Semua hanya mencoba melindungi kita dengan cara mereka masing-masing. Tetapi jika kita selalu membiarkan bagian yang reaktif atau terlalu mengontrol mengambil alih, kita akan terus merasa lelah dan terjebak dalam siklus yang sama.


Saat kamu merasa emosi menguasai diri, berhenti sejenak dan tanyakan, Siapa yang sedang berbicara dalam diriku sekarang? Lalu biarkan bagian yang paling tenang dan bijak mengambil alih.


Karena dalam hidup, kita selalu punya pilihan. Bukan untuk menghilangkan bagian dalam diri, tetapi untuk membuat mereka bekerja sama dalam keseimbangan yang lebih sehat.


Terima kasih dan Semoga Bermanfaat 


Jakarta, 30 Januari 2025


*Trainer NLP di IHC & LOA Jakarta



Editor: Abdul Chalim

×
Berita Terbaru Update