Notification

×

Iklan

Iklan

Gangguan Kepribadian Narsistik

| Januari 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-18T00:32:55Z


Oleh: Yusdi Lastutiyanto*


tegursapanews.com - Narsistik:   Belakangan ini, pembahasan tentang Narcissistic Personality Disorder (NPD) semakin marak di berbagai komunitas psikologi, sosial, hingga keluarga. Hal ini disebabkan oleh semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mental dan bagaimana kepribadian dapat memengaruhi kehidupan seseorang serta hubungan dengan orang lain. Diskusi mengenai NPD menjadi relevan karena banyak yang mulai menyadari dampaknya dalam interaksi sosial sehari-hari, terutama di era media sosial yang sering kali memengaruhi cara seseorang menampilkan dirinya kepada dunia.


NPD bukan hanya tentang sifat arogan atau keinginan berlebihan akan perhatian. Gangguan ini dapat berdampak besar pada kesehatan mental seseorang, baik secara pribadi maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Individu dengan tanda-tanda NPD sering kali merasa kosong atau tidak puas, meskipun tampak percaya diri di luar. Mereka bisa mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat karena kurangnya empati atau kebutuhan mereka yang tinggi akan pengakuan. Di sisi lain, orang di sekitar mereka juga dapat merasa tertekan atau terluka akibat sikap eksploitasi atau arogansi yang mungkin muncul.


Secara klinis, NPD diklasifikasikan dalam DSM-5 sebagai salah satu gangguan kepribadian dalam kelompok Cluster B, yang meliputi perilaku dramatis dan emosional. DSM-5 menyebutkan beberapa ciri utama NPD, seperti grandiositas, kebutuhan akan perhatian yang berlebihan, dan kurangnya empati. Fenomena ini sering terlihat dalam dua aspek sosial utama, yaitu keluarga dan rumah tangga. Dalam keluarga, orang tua atau pasangan dengan tanda-tanda NPD dapat menciptakan dinamika yang tidak sehat, seperti selalu mengutamakan kebutuhan mereka sendiri. Di rumah, interaksi dengan anak-anak bisa menjadi tantangan karena anak-anak sering merasa diabaikan secara emosional atau justru dimanjakan berlebihan, yang dapat memengaruhi perkembangan mereka.


Dalam lingkungan sosial, individu dengan tanda-tanda NPD sering kali terlihat menonjolkan diri, mencari perhatian, atau merendahkan orang lain untuk meningkatkan status mereka. Meskipun perilaku ini terkadang dapat membuat mereka terlihat sukses, sering kali hubungan mereka dengan teman atau rekan kerja menjadi rapuh. Orang-orang di sekitar mereka mungkin merasa dimanfaatkan atau tidak dihargai. Media sosial juga menjadi ruang di mana perilaku narsistik dapat terlihat, seperti obsesi terhadap jumlah pengikut atau kebutuhan untuk menunjukkan kesuksesan secara berlebihan.


Penelitian menunjukkan bahwa NPD sering kali berkembang akibat pola pengasuhan yang tidak seimbang. Anak-anak yang dimanja secara berlebihan, tanpa diajarkan batasan atau empati, bisa tumbuh dengan rasa superioritas. Sebaliknya, anak-anak yang mengalami luka batin, seperti pengabaian emosional atau kritik berlebihan, juga dapat mengembangkan sifat narsistik sebagai mekanisme pertahanan diri. Pola asuh ini menciptakan individu yang selalu mencari validasi eksternal untuk menutupi ketidakamanan dalam diri mereka.


Untuk membantu Anda memahami lebih dalam tentang tanda-tanda dan potensi NPD, Psikonesia menawarkan kesempatan untuk mengisi kuesioner _Self-Reflection Personality Assessment_ (SRPA). Kuesioner ini dirancang bukan untuk menjustifikasi diri Anda, melainkan sebagai sarana refleksi diri. Tidak ada jawaban benar atau salah dalam pengisian ini, karena tujuannya adalah untuk membantu Anda memahami diri sendiri dengan lebih baik.


Namun, penting untuk dicatat bahwa kuesioner ini belum melalui proses validasi dan reliabilitas secara ilmiah. Meskipun begitu, pengisian dari Anda sebagai responden akan memberikan kontribusi penting untuk pengembangan ilmu psikologi. Partisipasi Anda tidak hanya membantu meningkatkan akurasi alat ukur ini, tetapi juga memberikan manfaat refleksi diri yang bisa menjadi langkah awal menuju pengembangan pribadi. Yuk, jadikan refleksi ini sebagai perjalanan menuju pemahaman yang lebih baik tentang diri dan hubungan Anda dengan orang lain!


*Instructor NLP di IHC dan LOA Jakarta


Editor: Abdul Chalim

×
Berita Terbaru Update