tegursapanews.com - Amal Usaha: Rapat Koordinasi Khusus Kampus Madya Hidayatullah Sulsel, digelar di Kampus Hidayatullah Bone, 8-9/Januari 2025.
Usai sesi pembukaan, giliran ketua DPW Hidayatullah Sulsel, Drs. Nasri Bukhari, M.Pd memberikan pandangan umum, terkait kondisi obyektif Hidayatullah di Sulsel.
Materi yang disampaikan oleh Ustad Drs. Nasri Buhari, M.Pd. ini berjudul "Kemandirian Amal Usaha dan Jamaah dalam Mewujudkan Organisasi Unggul dan Berpengaruh".
Dalam materinya, Ustad Nasri menjelaskan bahwa Hidayatullah Sulawesi Selatan memiliki beberapa kelebihan yang dapat menjadi modal untuk mencapai kemandirian amal usaha dan jamaah.
Kondisi Obyektif Hidayatullah Sulawesi Selatan
Hidayatullah Sulawesi Selatan memiliki beberapa kelebihan yang dapat menjadi modal untuk mencapai kemandirian amal usaha dan jamaah. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:
1. Adanya jaringan dakwah yang luas.
2. Ekspektasi Hidayatullah sebagai lembaga dakwah dan tarbiyah.
3. Jaringan organisasi pada 24 DPD, 50 DPC, 100 lebih rumah quran, 60 kampus Hidayatullah yang tersebar di Sulsel.
4. Soliditas dan integritas jamaah.
5. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan amal usaha pendidikan dan ekonomi.
6. Mulai berkembangnya pendidikan dan ekonomi.
7. Semangat belajar kader yang tinggi.
Tantangan Eksternal dan Internal
Namun, Hidayatullah Sulawesi Selatan juga menghadapi beberapa tantangan eksternal dan internal. Tantangan-tantangan tersebut antara lain:
Tantangan Eksternal
1. Tumbuh suburnya sekolah Islam.
2. Kejenuhan donatur.
3. Berada pada zona nyaman, merasa cukup karya dan Ilmu.
Tantangan Internal
1. Alergi standardisasi dan sistem.
2. Minim inovasi dan kreatifitas.
3. Tidak fokus pada pencapaian goals/target.
Kemandirian Amal Usaha Pondok
Untuk mencapai kemandirian amal usaha, Hidayatullah Sulawesi Selatan perlu mengembangkan beberapa hal. Antara lain:
1. Adanya Kyai, Santri, Kitab, Masjid dan Asrama.
2. Menjadikan kampus sebagai episentrum visi dan misi.
Amal Usaha Mandiri
Amal usaha mandiri dapat dicapai dengan beberapa cara, antara lain:
1. Sistem dan keunggulan program berkelanjutan.
2. SDI unggul dan profesional.
3. Manajemen profetik dan profesional.
4. Adanya Supra dan Infra struktur yang baik dan lengkap.
5. Standardisasi administrasi dan keuangan.
6. Sumber pendanaan yang cukup (operasional dan pengembangan).
Organisasi Unggul dan Berpengaruh
Untuk menjadi organisasi unggul dan berpengaruh, Hidayatullah Sulawesi Selatan perlu:
1. Menciptakan dan mewujudkan brand keunggulan berbasis sistem dan IT.
2. Adanya Tim pengelola dan pengembangan manajemen.
3. Kualifikasi dan Standardisasi SDI pengelola.
4. Sumber Dana Berkemampuam menjadi percontohan.
5. Aktivasi dan kolaborasi pengembangan potensi jaringan.
Dengan demikian, Hidayatullah Sulawesi Selatan dapat meningkatkan kualitas dan kemandirian amal usaha dan jamaah, serta menjadi organisasi unggul dan berpengaruh di Sulawesi Selatan.
Sumber: Sarmadani