tegursapanews.com - takdir: Alkisah pada Kamis Pon, 14 September 23, kami pernah nginap semalam di wilayah Cisarua Bogor Jawa Barat. Kami tawaf di Kebun Teh Gunung Emas, bahkan sempat menelusuri kampung Arab atas jasa tukang ojek dalam route perjalanan sepekan dari kota Bandung ke Sukabumi yang dilanjutkan ke area Jabodetabek.
Kabar musibah banjir pekan ini, para pengamat lingkungan hidup bicara di medsos tentang dampak dari kasus kerusakan lingkungan hidup di bagian hulu sungai Ciliwung dan sungai lainnya di wilayah Puncak Bogor.
Kemudian pada saat kami melihat banjir bandang di kota Bekasi dalam siaran televisi yang airnya sudah menyentuh atap rumah dengan ketinggian sampai 6 meter. Musibah yang luar biasa yang terjadi di wilayah Jabodetabek, yang konon akan terjadi 5 tahun sekali banjir bandang semacam ini.
Alkisah ketika kami sedang berada di Padang Arafah pada Oktober 2013, 12 tahun silam. Pada saat itu pernah terlintas sebuah pemikiran tentang ritual manasik haji dalam sebuah pertanyaan sebagai berikut ;
Kenapa Nabi Muhammad Saw menetapkan Padang Arafah di Makkah Arab Saudi sebagai lokasi wukuf bagi para jamaah haji dari seluruh dunia yang jumlahnya sampai 3 juta orang.
Pada saat itu juga pertanyaan tersebut kami jawab sendiri.
Jika lokasi wukuf ditempatkan di wilayah Jabodetabek seperti di Bekasi yang terkena banjir beberapa hari, maka ritual manasik haji akan terganggu oleh bencana alam. Sungguh Maha Bijak Yang Maha Segalanya.
Jumat, 07 Maret 25
Sabdasheh