tegursapanews.com - Makassar: Pemuda Hidayatullah Sulawesi Selatan menggelar kegiatan bertajuk Ngobrolin Palestina pada Selasa (15/04/2024) pukul 16.30 WITA. Acara ini dilaksanakan di Aula BMH Sulsel, Kota Makassar, dan dihadiri oleh puluhan pemuda dari berbagai elemen.
Diskusi ini menghadirkan Ketua Umum Pemuda Hidayatullah, Bang Rasfiuddin Sabaruddin, MIRK., yang didampingi oleh Ketua Pemuda Hidayatullah Sulawesi Selatan, Bang Abdurrahman Sibghatullah. Acara ini dimoderatori oleh Bang Ghafur Hamran, Sekretaris Pemuda Hidayatullah Sulsel.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, termasuk Ketua Gerakan Mahasiswa Hidayatullah (GMH), perwakilan BEM STAI Al-Bayan, santri Al-Bayan, hingga mahasiswa Pesmadai.
Kegiatan ini bertujuan mengedukasi generasi muda tentang kondisi terkini Palestina dan pentingnya kepedulian terhadap isu kemanusiaan global. Dalam pemaparannya, Bang Rasfi menekankan bahwa umat Islam adalah satu tubuh, sehingga tidak pantas merasa tenang ketika saudara-saudara di Palestina terus menjadi korban kebiadaban Zionis Israel.
> “Muslim sejati itu seperti satu jasad. Tidak pantas kita tidur nyenyak sementara saudara kita dibom di sana. Bahkan sekadar mendoakan dan berkorban saja kita belum lakukan,” tegas Bang Rasfi.
Ia juga mendorong para peserta untuk memiliki pola pikir global meski ia berasal dari pelosok. Dalam ceritanya, ia mengungkapkan bagaimana bantuan kemanusiaan dari Indonesia kerap tertahan dan gagal disalurkan karena situasi konflik yang terus memanas, terutama setelah didukung oleh kekuatan politik luar seperti Amerika Serikat.
Bang Rasfi juga menyoroti pentingnya membaca dan memahami Surah Al-Isra, sejarah Masjidil Aqsha, serta tokoh-tokoh perjuangan seperti Ahmad Yasin—seorang mujahid Palestina yang lumpuh namun mampu menggerakkan perlawanan dari kursi roda.
“Yang jadi masalah bukan apakah Palestina merdeka atau tidak. Pasti merdeka. Tapi apakah kita akan dicatat dalam sejarah sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad yang ikut berjuang atau tidak?” ungkapnya penuh semangat.
Bang Rasfi mengajak seluruh peserta untuk melakukan aksi nyata, dimulai dari:
1. Doa – Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada satu hari pun yang dilewati tanpa doa terbaik untuk rakyat Palestina.
2. Donasi – Sekecil apapun bantuan yang dikumpulkan, akan sangat berarti. Ia mengapresiasi anak-anak muda yang turun ke jalan demi menggalang dana untuk Palestina.
3. Boikot Produk Pendukung Zionis – Ia mendorong pemuda untuk lebih selektif dalam memilih produk, serta tidak lagi bangga membeli produk yang secara tidak langsung mendukung Israel, seperti makanan cepat saji dari merek-merek tertentu.
Di akhir acara, ia menantang para pemuda Sulsel untuk memulai gerakan nyata, meskipun kecil dan sederhana, seperti membuat jadwal piket penggalangan dana di depan pondok, atau memasang atribut dukungan untuk Palestina secara rutin.
Kegiatan ini diakhiri dengan semangat kolaborasi dan ajakan untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari berbagai lini.